Brebes Raih Dua Penghargaan KIP Award
Brebes – Marka News. Pemerintah
Kabupaten Brebes berhasil meraih dua penghargaan Komisi Informasi Provinsi (KIP)
Award Jateng 2018. Dua penghargaan tersebut dinobatkan kepada Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Brebes dengan kategori Badan Publik Menuju
Informatif dan Desa Cigedog Kecamatan
Kersana kategori Desa Informatif.
Penghargaan
tersebut diterima Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dan Sekretaris Desa
Cigedog Andriyanto pada malam anugerah KIP Award 2018 Jateng, di Patra Jasa
Hotel Semarang, Jumat (6/12) malam.
Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengaku bangga dengan raihan prestasi dibidang
informasi public ini. Menurutnya, KIP Award ini telah menunjukan kinerja
pelayanan keterbukaan informasi publik di Kabupaten Brebes telah mendapat
pengakuan masyarakat dan dari pemerintah di atasnya.
“Alhamdulillah,
ini prestasi yang bagus dalam bidang keterbukaan informasi publik, kami bangga
dan teruslah berkarya terutama liding sektor Kominfotik agar ditiru SKPD
lainnya,” ujar Idza usai menerima penghargaan yang didampingi Sekdin Kominfotik
Mohammad Zuhdan Fanani.
Idza
berharap, penghargaan ini sekaligus tantangan untuk meningkatkan kinerja dalam
keterbukaan informasi publik. Maka harus ada integrasi dengan SKPD-SKPD yang belum
maksimal dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat untuk
ditingkatkan lagi dan berinovasi.
Apalagi,
lanjut Idza, Brebes telah diakui hingga ke pelosok desa dengan raihan Desa
Cigedog sebagai Desa Informatif. Sebagaimana Nawa Cita Presiden Joko Widodo,
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan. “Dari desa, kita harus jaya,” tandas Idza.
Kepala
Desa Cigedog Anang Sugandi melalui Sekretaris Desa Andriyanto menjelaskan, terpilihnya
desa Cigedog sebagai Desa Informatif diantaranya karena unggul dalam
pengelolaan website desa dengan alamat Cigedog.desa.id.
Lewat
website tersebut, lanjut Andri, berobsesi menuju single data di Kabupaten
Brebes. Selama ini, pihak kecamatan, kabupaten, provinsi maupun kementerian
sering meminta data tentang desanya. Sehingga pihak desa harus memiliki single
data agar tidak berubah ubah dan dari satu sumber.
Andri
menjelaskan, didalam website tersebut berisi menu konten antara lain data desa,
profile desa, kabar desa, tutorial siskeudes, prodeskel, kegiatan desa, dan
galeri.“Kami
lebih menekankan bagaimana single data bisa terwujud, data tunggal yang diakui
oleh kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat,” ungkapnya.
Meski
baru dioptimalkan pada 2017, tetapi desa lain sudah banyak yang mencontoh.
Pihaknya terus mengupdate data bersama relawan teknologi informasi dan
komunikasi Kabupaten Brebes.
Desa
yang memiliki produk unggulan mebelair dan wisata kuliner rujak belut ini
memliki luas wilayah 211,95 hektar dengan jumlah penduduk Pria 3847 jiwa dan
Perempuan 3806 jiwa.
Gubernur
Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutannya mengungkapkan prestasi
Provinsi Jawa Tengah dinilai terinformatif oleh Komisi Informasi (KI) Pusat.
Maka dia turut getol menularkan virus transparansi. Bahkan, virus itu pun telah
menyebar hingga pedesaan.
Menurutnya,
banyak desa di Jateng yang sudah membuka informasi publik, baik melalui
website, aplikasi, maupun media sosial. Itu pula yang membuat Komisi Informasi
Provinsi (KIP) Jateng memberikan penghargaan KIP Award 2018 bagi kepala desa
yang berprestasi dalam keterbukaan publik.
Gubernur
memberikan apresiasi terhadap keberanian kepala desa dan jajarannya, dalam
menyampaikan informasi kepada publik.“Yang
keren saat ini, keterbukaan informasi publik sudah dijalankan oleh pemerintahan
hingga tingkat desa. Menurut saya, desa jauh lebih seksi untuk bisa memberikan
informasi kepada masyarakat secara terbuka,” ujarnya pada Malam Penghargaan KIP
Award 2018.
Selain
dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo, KIP Award 2018 tersebut, hadir sejumlah
pejabat penting. Diantaranya Ketua KIP Jateng Sosiawan, Komisioner KI Pusat
Romanus Ndau Lendong, sejumlah bupati/wali kota dan SKPD se-Jateng, serta
jajaran Forkopimda.
Ditambahkan,
pemerintahan desa merupakan garda terdepan sebagai pelayan masyarakat. Melalui
keterbukaan informasi publik, masyarakat tidak akan lagi kebingungan mengakses
informasi yang dibutuhkan. Keterbukaan informasi publik di tingkat desa juga
dapat mempercepat pembangunan dan menghindarkan desa dari praktik korupsi.“Misalnya
masyarakat jadi tahu dana desa untuk apa sih, cara mereka terlibat dalam
pembangunan desa seperti apa dan sebagainya. Kalau semua desa dapat terbuka,
maka semua akan berjalan sesuai harapan,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Keterbukaan
informasi publik saat ini, menurut Ganjar, adalah hal yang mutlak. Sudah tidak
zamannya lagi pemerintah pelit terhadap informasi yang memang banyak dibutuhkan
masyarakat. “Sekarang
itu zamannya right to know. Maka kita harus terbuka namun tidak telanjang.
Untuk itu saya berharap semua badan publik di Jawa Tengah dapat menjalankan
Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik ini,” pungkasnya. (Wasdiun/Dasuki)
0 Response to "Brebes Raih Dua Penghargaan KIP Award"
Posting Komentar