Makam Syekh Junaedi Primadona Wisata Religi di Brebes
Brebes – Marka News. Komitmen
Pemerintah Kabupaten Brebes menggali dan mengembangkan segala potensi wisata
yang ada, baik wisata alam maupun wisata religi. Hal tersebut terus diupayakan
Pemkab Brebes melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Terkait Makam Syekh
Junaedi, makan yang merupakan situs bersejarah ini mampu menjadi primadona
wisata religi yang dapat dimanfaatkan untuk acara keagamaan dan ziarah. Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj
Idza Priyanti SE MH usai mengkuti Kirab Kelambu Makam Syekh Junaedi di Desa
Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes. Selasa (20/11).
Lebih lanjut,
Idza mengatakan secara tidak langsung Pokdarwis akan membantu masyarakat dari
segi perekonomian, dengan begitu kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Harapannya wisata religi ini, juga dapat mendorong sektor pariwisata melalui
seni dan budaya yang ada di Kabupaten Brebes.“Pemkab Brebes akan melakukan
pemugaran di komplek makam dan akses menuju makam,” ujar Idza. “Masalah anggaran pemugaran sudah masuk
dalam perencanaan, pemugaran Makam Syekh Junaedi di APBD 2019,” tandas Idza.
Bupati Brebes
juga mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh panitia dan
peserta kirab. “Kirab Ganti Kelambu yang kita laksanakan dalam rangka Haul
Syekh Junaedi Al-Baghdadi yang ke 274 merupakan upaya mempertahankan tradisi
dan budaya, khususnya tradisi pesisir pantura,” pungkasnya.
Kirab diikuti
ratusan warga Desa Randusanga Wetan, diantaranya PKK, Fatayat NU, serta
anak-anak sekolah. Ada juga yang membawa hasil pertanian, perikanan, dan
kelambu yang akan diserahkan Bupati Brebes kepada juru kunci makam. Dimulai
dari Sekolah Dasar Negeri Randusanga Wetan menyusuri jalan desa sampai ke Makam
Syekh Junaedi.
Sementara itu,
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes
Wijanarto menyampaikan, kirab ini termasuk festival budaya yang menarik.
“Selain merayakan Haul Syekh Junaedi, tradisi ini dapat mengikatkan masyarakat
untuk saling remojong gambaran dari kegotongroyongan dan keanekaragaman budaya
Kabupaten Brebes," ucap Wijanarto.“Tujuannya untuk menghikmati proses
sejarah daerah di Indonesia yang kompleks dan tidak linier, dan banyak
mengandung nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
Tidak lupa,
Kepala Desa Randusanga Wetan Amir Mahmud juga mengucapkan terima kasih kepada
Pemkab Brebes yang telah membantu pelaksaaan kirab. “Semoga apa yang kita
lakukan dapat terus menghidupkan tradisi di Desa Randusanga,” kata Amir. “Untuk itu, saya mohon pemugaran dan
perbaikan baik di komplek makam maupun akses menuju makam. Agar masyarakat
berbondong-bondong mengunjungi makam,” imbuhnya.
Menurut cerita
Juru Kunci Makam Syekh Junaedi Syakhur Romli, Syekh Junaedi merupakan salah
satu ulama penyebar islam di wilayah Kabupaten Brebes, Khususnya di wilayah
pesisir. Sosok beliau diperkirakan hidup satu masa dengan Walisongo, dan
makamnya berada di Desa Randusanga Wetan Kecamatan Brebes.
Asal usul Desa
Randusanga beriringan dengan keberadaan Makam Syekh Junaedi. Syekh Junaedi
dipercayai berasal dari Baghdad. Kedatangan beliau ke Randusanga konon setelah
wilayah itu ditinggalkan Walisongo ke Cirebon. Pernah singgahnya Walisongo itu
yang menjadi asal usul nama Randusanga.
Randusanga itu
berasal dari randu dari kata randa, artinya bekas. Sedangakan sanga berarti
sembilan. Jadi Randusanga berarti bekas musyawarah Walisanga. Randusanga
disebut bekas musyawarah Walisanga, sebab saat Syekh Junaedi datang, Walisanga
sudah berangkat, tinggal bekasnya saja.
Seiring
perkembangnnya Desa Randusanga terbagi menjadi dua, yakni Desa Randusanga Kulon
yang berarti Randusanga sebelah barat dan Desa Randusanga Wetan yang berarti
Randusanga sebelah timur. Tampak
ikut menyaksikan Kirab antara lain Asisten 1 Sekda Brebes H Athoillah, para
Kepala OPD, tokoh masyarakat, tokoh Agama dan masyarakat sekitar. (Wasdiun/Dasuki)
0 Response to "Makam Syekh Junaedi Primadona Wisata Religi di Brebes"
Posting Komentar