BESOK MALAM NOBAR SEBAYU DI RUMAH YATIM
Tegal - Marka News. Gelar nobar sendratasik Study Teater Muhammadiyah Desa Bedug, malam Minggu besok, 2 Februari 2019, siap digeber di serambi Rumah Yatim Santoaji.
Kelompok tersebut akan mengangkat puisi Tegalan "Ki Gede Sebayu" karya Lanang Setiawan. Puisi tersebut diwujudkan dalam bentuk Sendratasik.
Menurut Ketua Study Teater tersebut, Aenul Ilham, pihaknya memilih puisi tersebut karna cukup relijius, gegiris, dan sarat goda.
"Kisahnya tentang perjalanan tokoh Sebayu saat membangun bendungan di wilayah Desa Danawarih Kabupaten Tegal kurang lebih dua abad silam. Puisi ini kami pilih lantaran kandungan isinya amat dalam berluansa reliji, purba, dan penuh goda," kata Aenul.
Goda yang dimaksudkan olehnya, adalah ketika Sebayu membangun sebuah bendungan penuh dengan tantangan goda oleh bangsa dedemit. Namun dengan kesalehannya, sebua rintangan tersingkurkan. Bendungan pun jadi.
"Itulah yang mendorong kami memainkan sendratasi. Yaitu pagelaran seni drama, tari, dan musik berbahu membahu menjadi satu kesatuan sebuah pementasan menarik," katanya.
Apas Khafasi selaku sutradara juga amat bernafsu menggarap naskah Sebayu ini lantaran, puisi tersebut baik diksi dan faktor rijilinya cukup menantang untuk digarap.
"Saya suka sekali dipercaya guna menangani lakon ini. Bagi saya Sendratasik cukup menantang dan mengasyikan," katanya.
Untuk mencapai hasil pementasan semaksimal mungkin, Apas akhirnya menggandeng Wahyu Rangganti sebagai penata tari. Kecuali itu, ia pun mengajak Nurdin Jeging untuk bertindak sebagai penata musik.
"Insya Allah, besok malam kami sudah siap mementaskan Sendratasik Ki Gede Sebayu," tandas Apas Kgafasi optimis menghasilkan gelar nobar bareng anak-anak yatim dan masyarakat Slerok dan warga Tegal pada umumnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan pentas tersebut digelar pukul 19.30 wib di Rumah Yatim Santoaji yang beralamatkan di Jalan Arjuna Gang 10 Slerok Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. *(@)*
Kelompok tersebut akan mengangkat puisi Tegalan "Ki Gede Sebayu" karya Lanang Setiawan. Puisi tersebut diwujudkan dalam bentuk Sendratasik.
Menurut Ketua Study Teater tersebut, Aenul Ilham, pihaknya memilih puisi tersebut karna cukup relijius, gegiris, dan sarat goda.
"Kisahnya tentang perjalanan tokoh Sebayu saat membangun bendungan di wilayah Desa Danawarih Kabupaten Tegal kurang lebih dua abad silam. Puisi ini kami pilih lantaran kandungan isinya amat dalam berluansa reliji, purba, dan penuh goda," kata Aenul.
Goda yang dimaksudkan olehnya, adalah ketika Sebayu membangun sebuah bendungan penuh dengan tantangan goda oleh bangsa dedemit. Namun dengan kesalehannya, sebua rintangan tersingkurkan. Bendungan pun jadi.
"Itulah yang mendorong kami memainkan sendratasi. Yaitu pagelaran seni drama, tari, dan musik berbahu membahu menjadi satu kesatuan sebuah pementasan menarik," katanya.
Apas Khafasi selaku sutradara juga amat bernafsu menggarap naskah Sebayu ini lantaran, puisi tersebut baik diksi dan faktor rijilinya cukup menantang untuk digarap.
"Saya suka sekali dipercaya guna menangani lakon ini. Bagi saya Sendratasik cukup menantang dan mengasyikan," katanya.
Untuk mencapai hasil pementasan semaksimal mungkin, Apas akhirnya menggandeng Wahyu Rangganti sebagai penata tari. Kecuali itu, ia pun mengajak Nurdin Jeging untuk bertindak sebagai penata musik.
"Insya Allah, besok malam kami sudah siap mementaskan Sendratasik Ki Gede Sebayu," tandas Apas Kgafasi optimis menghasilkan gelar nobar bareng anak-anak yatim dan masyarakat Slerok dan warga Tegal pada umumnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan pentas tersebut digelar pukul 19.30 wib di Rumah Yatim Santoaji yang beralamatkan di Jalan Arjuna Gang 10 Slerok Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. *(@)*
0 Response to "BESOK MALAM NOBAR SEBAYU DI RUMAH YATIM"
Posting Komentar