Tari Kolosal Prawiratama Dipagelarkan Dalam Puncak HUT Ke 74 TNI
Semarang – Marka News. Komandan Yonif 407/Padmakusuma Letkol Sutan Pandapotan
Siregar mengaku terpesona atas penampilan tari kolosal yang diberi judul tari
Prawiratama. Ia bangga dan bersyukur atas upaya dan latihan yang dilakukan
selama ini tidak sia- sia. “Terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat
dalam pagelaran tari tersebut. Penghargaan dan ucapan terima disampaikan kepada
pemain dan para pendukung. Tari Prawiratama ini cukup kolosal karena diikuti
oleh ribuan penari serta sangat menghibur tamu undangan dan masyarakat umum
lain, ujarnya
Menurut
kreator tari Rianto Purnomo tari Prawiratama ini adalah gambaran spirit perjuangan
Pangeran Diponegoro yang mengisahkan tentang sejarah perjuangannya. Tarian ini
cukup kolosal karena diikuti ribuan penari gabungan mereka berasal dari
Angkatan: Darat, Laut, Udara dan pelajar setingkat SLTA. Kesatuan yang
mewakilinya antara lain: Yonif 407/PK. Satradar Tegal, Lanal Tegal dan para
pelajar setingkat SLTA. “Kami kisahkan tadi diawal gambaran perjalanan Pangeran
Diponegoro belau adalah seorang pejuang yang kukuh mempertahankan kehormatan
bangsa dan negara dari tangan penjajah” ujarnya
Pangeran
Diponegoro adalah cahaya bagi negara karena
mampu menjadi penguat ditengah kegelapan masyarakat ketika Jawa bagian
Selatan dikepung penjajah Belanda. Dalam menghadapi penjajah Belanda pejuang
Pangeran Diponegoro menggunakan strategi yang tidak pernah digunakan oleh
seorang pejuang manapun. “Nah dari Perang Jawa inilah, strategi perang yang
digunakan oleh Pangeran Diponegoro dalam menghadapi koloni Belanda, ujar Rianto
Prawiratama
merupakan tarian milik nusantara yang menyuguhkan semangat juang seorang
Pejuang Pangeran Diponegoro. Tarian ini memberi pemahaman symbol – symbol perjuangan
Pangeran Diponegoro tidak hanyak milik Jawa namun semua suku bangsa Indonesia
baik Papua, Aceh, Dayak dan semua siku yang ada di Indonesia.
Dalam
kisah perjuangannya Pangeran Diponegoro akhirnya menyerahkan diri karena dia
tahu, kalau tidak menyerahkan diri, tidak akan pernah selesai perang itu dan
akan semakin banyak warga sipil yang menjadi korban. Ia menyerahkan diri dengan
syarat 25.000 sisa pasukannya itu harus dibebaskan, ujar Rianto Purnomo yang
juga seorang pemuda pelopor bidang budaya dan pariwisata tingkat nasional 2007.
Rianto
Purnomo sejak tahun 2009 dirinya ditugaskan negara lewat jalur seni dan budaya mengungkapkan
dirinya merasa senang dilibatkan untuk
membuat tari kolosal pada puncak peringatan HUT TNI ke 74 dan HUT Kodama IV/Diponegoro
Ke-69. Seabagai warga negara yang baik ketika negara membutuhkan harus siap
mengabdikan diri dalam bidang apa saja yang dikehendaki oleh negara, ungkapnya.
(Giyat/Dasuki)
0 Response to "Tari Kolosal Prawiratama Dipagelarkan Dalam Puncak HUT Ke 74 TNI"
Posting Komentar