Perjuangan Prajurit Jurnalis Dalam Membangun Jatimulya Tegal
Setiap hari dirinya harus menempuh jarak kurang lebih 27 kilometer dari rumahnya di Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, untuk mengakses Jatimulya.
Dinyatakannya, berangkat pagi buta dan pulang larut malam sudah dilakoninya sejak TMMD dibuka 11 Juli 2019 lalu. Ini semua demi mendukung publikasi pembangunan serta suksesnya Lomba Karya Jurnalistik TMMD Reguler ke-105 Tahun 2019 yang diselenggarakan Dispenad (Dinas Penerangan Angkatan Darat).
Menurutnya juga, di lapangan hambatan pasti ada. Seperti contoh saat motornya mogok di perjalanan sehingga harus masuk bengkel dan membuat lebih lama sampai ke Jatimulya dari biasanya.
Nampak motor Heri sedang diperbaiki Devi (35) di bengkel miliknya yang terletak di perempatan Pakembaran di sekitar Patung Obor, Kecamatan Slawi. Foto diabadikan oleh karyawan Devi.
“Inilah salah satu hambatan di lapangan saat harus mengejar waktu, beruntung dekat bengkel sehingga motor saya bisa langsung diperbaiki,” ungkapnya, Selasa (6/8/2019).
Itulah perjuangan dalam tugas, walau terlihat hanya sepele karena sering terjadi dalam keseharian pembaca, namun semangat untuk menggali segala aspek pembangunan dan kehidupan masyarakat di Jatimulya, patut diacungi banyak jempol. Pasalnya, selama pelaksanaan TMMD 30 hari, dalam sehari Heri harus menempuh jarak 54 kilometer. Salut kepada Sersan tersebut dengan perjuangannya membangun kesejahteraan masyarakat melalui publikasi yang memekpos potensi. (Aan/Dasuki)
0 Response to "Perjuangan Prajurit Jurnalis Dalam Membangun Jatimulya Tegal"
Posting Komentar